Malam
Jalanan mulai diam
Bulan berwarna bening
Menimang dan meminang aroma hening
Malam kian pekat
Di atas sajadah pucat
Aku dan dosa terkapar sekarat
Sadar diri, jiwa busukku berulat
Pantaskah do'a kupanjat?
Angin berhembus lesu
Meremangkan hatiku yang penuh nafsu
Malu aku, malu ...
tak pantas rasanya aku mengetuki pintu
Malu aku di haribaanMu, Duhai Engkau Yang Maha Satu
Aku Malu!
Tuhan ...
Sayap do'aku senyap melesat
Menerbangkan rasa segala basat
Ini aku, Tuhan
Lelaki dengan jiwa bangsat
Lelaki yang lama waktu tersesat
Malam ini, ijinkan harapan kuhimpun
Sujudkan berjuta ampun
Yaa Maulaya
Bagiku yang terlanjur tenggelam dalam kegelapan
Untukku yang terlampau gulita melukis kelam
Masihkah cahaya ...
Masihkah cahaya ...
Masihkah cahaya berkenan menyapa?
19.09.2017
By: Mas Azer,
di perbatasan gelap menuju harap.
Posting Komentar